Entah


Sepertinya saat ini dengan begitu mudahnya seseorang diakui sebagai mapala..Yang penting pernah naik gunung..bahkan yang penting sudah tergabung dengan satu organisasi PA di kampus cukup bagi seseorang menyandang gelar MAPALA. Lalu apa sih sebenarnya esensi MAPALA itu?
Hingga saat ini pun aku masih selalu mencari dan mencari, bertanya-tanya apakah aku sudah layak jadi MAPALA?
Entahlah...mungkin semua harus dikembalikan pada diri masing-masing. Parameter dan standar tentu berbeda pada tiap pribadi.

Aku hanya ingin semua bisa berkembang, tumbuh dan terus tumbuh hingga akhirnya menerima kodratnya untuk gugur dan digantikan tunas-tunas muda. Semua yang ada di dunia ini dinamis. Selalu ada perubahan, entah naik, entah turun. Tiada yang salah, hanya perlu mengganti kaca mata kita (terutama Indah PM he..he..) untuk dapat memandang dengan lebih bijak.

Tidak akan ada yang menyakitkan, jika kita tak pernah berharap. Tidak ada yang perlu disesali, jika kita tak pernah merasa memiliki.

Boy Kuro
M 001 AK

Comments

Anonymous said…
Tidak akan ada yang menyakitkan, jika kita tak pernah berharap. Tidak ada yang perlu disesali, jika kita tak pernah merasa memiliki.
DASAR LELAKI BUAYA DARAT,LAUT,UDARA!!!!